Jumat, 21 Juni 2013

perbedaan bk dalam KTSP dan KURIKULUM 2013


Perbedaan Bimbingan Konseling dalam KTSP dan Kurikulum 2013

Selama beberapa tahun belakang ini dunia pendidikan Indonesia sudah mengalami beberapa kali pergantian kurikulum. Seperti kurikulum 1994, Kurikulum 2004 atau yang sering dikenal sebagai Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK), kurikulum 2006 atau yang dikenal sebagai Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), dan Kurikulum 2013.
Dan sekarang sudah sedang direncanakan kurikulum yang terbaru yaitu kurikulum 2013. Sebelumnya kurikulum yang berlaku adalah kurikulum 2006 atau KTSP. KTSP adalah kurikulum opersional pendidikan yang disusun dan dilaksanakan oleh masing-masing tingkat satuan pendidikan. Setelah beberapa tahun berjalan, KTSP akan digantikan oleh kurikulum baru yaitu kurikulum 2013. Dalam kurikulum 2013 mata pelajaran yang diajarkan menjadi lebih dipadatkan sehingga tidak terlalu membebani siswa dan guru. Khususnya untuk tingkatan SMA tidak akan ada lagi penjurusan, yang ada adalah peminatan. Jadi sejak awal siswa diarahkan untuk memilih suatu jenis peminatan yang sesuai dengan bakat dan kemampuan mereka.

Bimbingan Konseling memiliki posisi tersendiri di dalam kurikulum yang telah berlaku. Tetapi terdapat berbagai perbedaan antara Bimbingan Konseling dalam KTSP dan Bimbingan Konseling dalam Kurikulum 2013. Guru Bimbingan Konseling pada kurikulum 2013 khususnya akan memiliki peranan yang lebih penting. Pasalnya pada tingkat Sekolah Menengah Atas dan sederajat penjurusan ditiadakan dan diganti dengan kelompok peminatan.
Dengan program peminatan guru BK harus memberikan pendampingan terhadap siswanya dengan lebih intensif. Dengan ini tugas guru BK pun menjadi lebih berat karena sejak awal harus mengarahkan siswanya ke minat, bakat, dan kecenderungan pilihan yang sesuai dengan kemampuan siswa sendiri. Karena pada dasarnya fungsi dari bimbingan konseling itu sendiri adalah pemahaman, pencegahan, pengentasan, pemeliharaan dan pengembangan, dan fungsi advokasi.
Berikut ini adalah beberpa perbedaan antara Bimbingan Konseling dalam KTSP dan Bimbingan Konseling dalam Kurikulum 2013:
No
Bimbingan Konseling dalam KTSP
Bimbingan Konseling dalam Kurikulum 2013
1.
BK bukan mata pelajaran
Belum jelas posisinya
2.
Tugas guru BK relatif lebih ringan
Tugas guru BK relatif lebih berat dan lebih intensif
3.
BK membimbing siswanya secara umum, karena dikelompokan menjadi kelompok program IPA dan IPS
BK membimbing siswanya lebih khusus, karena siswa dikelompokan ke dalam berbagai jenis minat (peminatan)
4.
Lebih mengacu kepada perkembangan diri siswa.
Lebih banyak mengacu kepada pendidikan karakter siswa.
5.
Guru BK maupun BK itu sendiri relatif kurang dekat dengan siswa
BK akan lebih dekat dengan siswa karena bimbingan ditujukan kepada siswa dengan minat dan bakat yang lebih spesifik

Kurikulum di Indonesia agaknya akan terus berkembang seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Hal ini tentu juga banyak didominasi oleh aspek kognitif. Namun sebenarnya aspek afektif itu juga sangatlah penting. Jika hanya aspek kognitif saja yang dikembangkan maka akan lahir cendekiawan-cendekiawan cerdas yang tidak punya naluri yang bisa memicu terjadinya anomaly social. Disinilah pentingya Bimbingan Konseling atau BK di dalam kurikulum dan sistem pendidikan di Indonesia.